Selasa, 03 Januari 2012

Kurangi Konsumsi Produk yang Mengandung Zat berikut ini

Makanan instan saat ini makin banyak pilihan dengan rasa lezat dan tampilan menarik. Tak ayal, keinginan  untuk menyantapnya pun menguat. Enak sih, tapi Anda juga mesti berhati-hati. Sebagian makanan yang kita konsumsi mengandung zat yang bisa berbahaya dalam jangka panjang jika keseringan masuk ke tubuh.

Zat aditif ini sebaiknya dihindari. Sesekali masuk ke tubuh barangkali tidak bermasalah. Namun, kalau Anda rutin mengonsumsinya, bisa jadi petaka. Inilah beberapa zat itu seperti ditulis Todaysparent.
  • Pemanis buatan. Ada beberapa jenis pemanis buatan. Misalnya, sakarin, aspartam, dan siklamat. Rata-rata pemanis buatan dipakai untuk makanan atau minuman yang dibuat massal. Penjual kelas rumah tangga pun banyak yang memakainya untuk produknya demi menghemat pemakaian gula pasir. Beberapa pemanis buatan dipakai pula pada produk untuk penderita diabetes. Hanya saja, kalau ada yang memakai siklamat, akan sangat berbahaya. Zat ini punya andil memicu terbentuknya sel kanker.
  • Nitrit. Zat ini berisiko memunculkan sel kanker di usus besar  Biasanya nitrit dipakai pada produk daging olahan.
  • Sodium benzoat. Untuk membuat produk makanan dan minuman lebih awet, sodium benzoat biasanya ditambahkan. Pengawet ini kadang juga ditemukan pada olahan acar. Buat anak-anak, zat tersebut memunculkan sikap hiperaktif.
  • Pewarna buatan. Kalau zat ini dipakai untuk mempercantik tampilan makanan dan minuman. Ada pewarna alami yang yang tidak berbahaya dan pewarna buatan. Seringkali produsen lebih memilih pewarna buatan karena punya hasil warna yang tajam. Sama seperti sodium benzoat, zat ini memunculkan sikap hiperaktif anak. Waspada juga, banyak penjual nakal yang sekarang memakai pewarna tekstil untuk makanannya. Pewarna tekstil ini bersifat karsinogen kalau masuk tubuh.
  • Monosodium Glutamat (MSG). Inilah zat paling umum dipakai untuk olahan makanan rumah tangga, restoran, sampai produk makanan ringan.. Penyedap rasa jenis ini bisa membuat sakit kepala, mual, dan kesulitan bernapas.

ARTKEL TERKAIT



0 komentar:

Posting Komentar